Protes Penebangan Hutan di Senduro Lumajang, Ancaman Kerusakan Lingkungan dan Kekeringan Event dan Peristiwa
Info Senduro - Protes yang dilakukan oleh sekelompok tani hutan Wonolestari Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, disebabkan oleh adanya penebangan hutan yang diduga sepihak dan dinilai dapat berdampak buruk bagi ekologi serta masyarakat.
Ketua Kelompok Tani Hutan Wonolestari, Edi Santoso, menyatakan bahwa penebangan hutan oleh Perhutani Lumajang sejak 2015 diduga menyebabkan hilangnya puluhan mata air di Senduro, Lumajang.
Akibatnya, wilayah tersebut mengalami kekeringan di beberapa titik yang berdampak pada kehidupan masyarakat dan lingkungan. Sementara itu, beberapa lahan dan perumahan yang secara geografis berada di bawah kawasan tersebut merasa resah.
Dampaknya, bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor dikhawatirkan akan terjadi di kawasan Senduro, Lumajang dan sekitarnya.
"Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi. Penebangan sembarangan yang dilakukan hanya memperburuk dampak yang dirasakan masyarakat. Apalagi, tanaman muda juga belum siap," cetus Edi, Kamis (16/01).
Ia juga menyampaikan bahwa dampak penebangan ini akan terasa 5 hingga 10 tahun mendatang dan berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah.
Dampak lain yang dapat terjadi akibat penebangan ini adalah kerusakan lingkungan di wilayah perkotaan Lumajang. Hal ini dikarenakan terganggunya sejumlah saluran air dari kawasan hutan yang mengalir ke sungai-sungai di wilayah kota Lumajang, seperti Sungai Kali Asem dan Sungai Biting.