Protes Penebangan Hutan di Senduro Lumajang, Ancaman Kerusakan Lingkungan dan Kekeringan Event dan Peristiwa

Diduga Jadi Faktor Penyebab Banjir dan Longsor di Lumajang

"Kerusakan Sungai Kali Asem dan DAM Gambiran beberapa tahun lalu seharusnya menjadi evaluasi bagi semua pihak, karena banjir yang terjadi di wilayah tersebut menjadi catatan penting," jelasnya.

Akibatnya, warga sering kali mengadu dan komplain kepada kelompok tani hutan terkait penebangan yang dilakukan oleh pihak Perhutani di tepi jalan. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada masyarakat yang tinggal di bawah kawasan tersebut.

Kerusakan lingkungan juga terlihat dari sumber mata air yang mengalami penurunan drastis. Dari debit awal 11 liter per detik, kini hanya tersisa 6,7 liter per detik. Hingga kini, banjir dan tanah longsor juga terjadi, diduga akibat penebangan yang dilakukan di pinggir jalan selama tiga tahun terakhir.

Asper Perum Perhutani BKPH Senduro, Gatot Kuswinaryono, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengelola kawasan hutan selama 10 tahun terakhir, mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga penebangan, tidak hanya di wilayah Senduro tetapi juga di sejumlah titik lainnya.

"Tanaman yang ditebang sudah melebihi daur, sehingga penebangan dilakukan. Penebangan pohon damar berusia 35 tahun ini merupakan bagian dari proses peremajaan. Kami sebagai perusahaan bergantung pada bisnis ini, dan gaji kami berasal dari situ. Jika pohon damar melebihi daur, secara ekologi harus diremajakan agar tetap sesuai fungsinya. Jika tidak ditebang, justru akan membahayakan dan merugikan perusahaan. Perhutani, sebagai BUMN mandiri, hidup matinya bergantung pada Perhutani itu sendiri," tuturnya.

Melansir dari RRI Gatot juga mengaku bahwa ia mendapat perintah penebangan di kawasan Senduro Lumajang dari pimpinan Probolinggo, Malang, dan Jawa Timur. Serta penebangan sudah dilakukan analisa secara mendalam terlebih dahulu.

Selain itu pada kesempatan yang lain Waka Perhutani Lumajang Yanuar saat akan diminta keterangan sedang berada di kawasan Surabaya, sehingga belum memberikan keterangan yang resmi hingga berita ini dipublikasikan.