Ilustrasi penanganan PMK pada hewan ternak.

Penanganan Dugaan Kasus PMK di Kabupaten Lumajang

Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan di Lumajang

Penting pula pemenuhan nutrisi yang cukup terhadap hewan yang beresiko diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Agung Suganda optimis dengan langkah-langkah terkoordinasi ini, kasus PMK dapat ditangani secara efektif dan kerugian bagi peternak dapat diminimalisir.

Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Hendra Wibawa, menambahkan bahwa tim BBVet Wates bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang dalam penyelidikan ini.

Tim BBVet Wates melakukan pemeriksaan klinis pada hewan ternak yang menunjukkan gejala mencurigakan, seperti luka di mulut dan kuku, serta gejala lain yang mungkin terkait PMK.

"Selain pemeriksaan klinis, kami juga mengambil sampel darah, swab mulut, dan swab hidung untuk diuji di laboratorium BBVet Wates," ujar Hendra seperti dilansir Tvonenews.

Selama penyelidikan, tim BBVet Wates berinteraksi dengan peternak untuk menggali informasi lebih detail mengenai riwayat penyakit, penyebaran hewan terinfeksi, dan langkah-langkah pengendalian yang telah dilakukan.

Hendra menyimpulkan bahwa penyelidikan ini krusial untuk memastikan penanganan PMK yang tepat dan mencegah dampak yang lebih luas pada subsektor peternakan di Lumajang.