Petani saat membabat cabai. Foto: Detikjatim/Nurhadi

Harga Cabai Anjlok, Petani Lumajang Terpaksa Panen Dini

Info Kunir - Sebagian petani cabai di Lumajang, Jawa Timur, terpaksa panen dini, lantaran harga jual cabai di petani anjlok. Salah satunya Wahid Adi Putra Yulianto, warga Desa Sukosari, Kecamatan Kunir. Dia membabat habis tanaman cabai di lahan seluas setengah hektar miliknya.

Tanaman cabai yang dibabat Wahid merupakan cabai rawit produktif yang masih berusia 2 bulan. Wahid terpaksa membabat habis tanaman cabainya lantaran kecewa karena harga jual cabai anjlok.

"Saya membabat tanaman cabai karena harganya anjlok hingga sebesar Rp. 3.000 perkilogramnya," ujar Wahid.

Dia mengaku turunnya harga jual cabai tidak sebanding dengan biaya pekerja dan perawatan yang harus dikeluarkan. Para petani mengaku bisa meraup untung saat harga cabai berkisar di atas Rp. 10.000 per kg.

Saat harga cabai normal setiap petak, para petani bisa menghasilkan omzet sekitar Rp. 2 juta. Namun saat harga cabai hanya Rp. 3.000, hasil panen cabai tiap petak sawahnya hanya sekitar Rp. 300.000.

"Para petani cabai bisa dapat hasil jika harga minimal di atas harga Rp. 10.000 perkilogramnya. Tapi kalau harga anjlok seperti ini petani cabai malah merugi," terang Wahid.

Sementara para petani berharap pemerintah bisa turun tangan untuk menstabilkan harga cabai. Mengingat anjloknya harga cabai terjadi setiap tahun, terutama saat panen raya terjadi.