Polisi saat menyingkirkan ban yang dibakar (26/02). Foto: Tvone News

Warga Blokade Jalan Lintas Selatan Pasirian Lumajang, Tuntut Pemberantasan Tambang Ilegal

Polemik Tambang Pasir Lumajang Mencuat Kembali

Ridwan, salah satu penambang pasir, mengecam aksi Tosan dan menilai tindakannya merugikan banyak pihak yang menggantungkan hidup dari pertambangan pasir.

"Aksinya ngawur, gak izin polisi, ini bikin kendaraan terhambat. Katanya nuntut semua tambang yang gak berizin ditutup, termasuk yang tradisional. Lah, kami disuruh gak kerja, yang kasih makan keluarga siapa?" keluh Ridwan.

Tosan mengaku sengaja melakukan aksi di JLS karena merasa aparat penegak hukum (APH) abai dan membiarkan praktik tambang ilegal terus berlangsung.

Ia menyebut ini bukan kali pertama dirinya berunjuk rasa. Sebelumnya, ia pernah melakukan aksi serupa di depan Polres Lumajang, Polda Jawa Timur, dan Gedung DPRD Lumajang, namun merasa tuntutannya tidak pernah digubris.

"Tuntutan saya mengenai tambang ilegal ini sudah kesekian kali. Sebelumnya saya aksi sendirian juga di Polres, Polda, dan dewan, tapi tetap aja gak ada penanganan," ungkap Tosan.

Aksi blokade jalan ini akhirnya dibubarkan secara paksa oleh polisi.

Sementara itu, para penambang pasir yang perjalanannya terganggu tampak kesal dengan situasi tersebut dan berharap ada solusi yang tidak merugikan mata pencaharian mereka.