Ilustrasi. Foto: Info Lumajang

Sejumlah 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah, Kok Bisa Ya?

Info Lumajang - Terungkap 5.848 pelajar di Kabupaten Lumajang gagal melanjutkan sekolah. 4.145 diantaranya adalah siswa SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

Kemudian, 1.703 siswa SD tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP. Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak putus sekolah.

Diantaranya karena ketidakmampuan orang tua, broken home, merantau ke luar daerah, bekerja untuk mendapatkan uang dan sejumlah faktor lainya.

"Selain itu, orang tua yang memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan meski tidak memiliki sekolah formal," kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Yusuf Ageng.

Di sisi lain, kasus pernikahan dini juga menjadi penyebab utama banyaknya siswa putus sekolah. Bahkan kasus ini sudah sering terjadi di kawasan pelosok Lumajang.

"Rata-rata siswa putus sekolah karena pernikahan dini ini didominasi pelajar yang telah selesai di bangku SMP dan tidak melanjutkan sekolah ke SMA," ungkapnya.

Tak hanya itu, banyak siswa yang sudah lulus SMP langsung mencari pekerjaan, salah satunya di tambang pasir. Sebab, pekerjaan tersebut amat menggiurkan untuk meraup rupiah.

"Alasannya, bekerja di tambang sebagai kuli angkut pasir bisa menghasilkan uang tunai Rp200 ribu per hari," imbuh Yusuf, seperti dilansir Kompas.

Untuk mengatasinya, tambah Yusuf, berbagai upaya dilakukan agar bisa memberi pemahaman kepada setiap orang tua yang anaknya putus sekolah.

"Kami sudah melakukan jemput bola, untuk memberi pemahaman kepada setiap orang tua. Sebab, ijazah sangat dibutuhkan untuk masa depan seorang anak," pungkasnya.