Ilustrasi. Foto: Info Lumajang

Lumajang Terancam Krisis Baca: Perpustakaan Sepi Pengunjung, Era Digital Jadi Biang Keladi?

Info Lumajang - Lumajang mangalami krisis baca. Masyarakat Lumajang kini semakin sedikit yang berkunjung ke perpustakaan daerah. Mengapa bisa terjadi?

Jika dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah pengunjung di tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 48,75 persen. Jumlah pengunjung tahun 2023 mencapai 91.425 orang sedangkan 2024 hanya 44.576 orang.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang Indra Wibowo Laksana mengatakan, penurunan ini disebabkan karena meningkatnya ketergantungan masyarakat pada informasi online dan gangguan pada aplikasi perpustakaan.

"Faktor penurunan kunjungan ini disebabkan oleh tingkat kegemaran masyarakat yang relatif rendah untuk mengunjungi perpustakaan. Banyak masyarakat lebih memilih untuk mencari informasi secara instan melalui internet daripada datang langsung ke perpustakaan," jelasnya.

Meskipun layanan online cukup mempermudah akses informasi, namun ada beberapa kelemahan seperti ketidakpastian keabsahan konten. Berbeda dengan mengakses buku di perpustakaan, warga bisa mendapat informasi lebih lengkap dan terjamin keabsahannya.

Indra mengaku, pihaknya akan terus berupaya untuk memperbaiki aplikasi serta berkolaborasi dengan perpustakaan provinsi maupun perpustakaan nasional untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu upaya untuk menarik minat pengunjung dengan merencanakan program pengadaan buku baru sebanyak 18 ribu eksemplar.

"Kami terus berupaya memperbaiki aplikasi di perpustakaan. Termasuk kolaborasi dengan semua pihak baik dengan pengelola tempat ibadah, desa dan memperpanjang jam layanan perpustakaan. Semoga dengan ini, pengunjung perpustakaan di tahun 2025 akan meningkat," pungkasnya.