Ilustrasi tikus menyerang padi. Foto: Dok. Info Lumajang

Bak Perang, Petani Lumajang Gencar Lawan Serangan Hama Tikus

Info Pasrujambe - Di zaman dulu, perang antar kerajaan itu sudah biasa, bahkan tak asing lagi bagi rakyat. Namun, beda lagi dengan zaman modern ini, masih ada perang yang belakangan ini gencar dilakukan masyarakat Lumajang.

Perang yang dimaksud yakni melawan hama tikus. Warga Lumajang khususnya petani kini sibuk mencari cara untuk memukul mundur hama tikus, yang menyerang ratusan hektar lahan padi dan jagung.

Alih-alih membangun benteng pertahanan seperti Rumah Burung Hantu (Rubuha), pengasapan lubang-lubang tikus yang ada di saluran irigasi dengan belerang terbilang sia-sia.

Pasalnya, aksi yang dilakukan tersebut tidak membuat hama tikus mundur begitu saja. Justru, hama tikus ini semakin menjadi-jadi menyerang ketahanan pangan petani di Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe.

Solikin, salah satu petani padi di Desa Karanganom menyampaikan keluhnya, usai usahanya untuk memerangi hama tikus tidak mempan.

"Sudah dilakukan segala upaya untuk memerangi hama tikus, tapi tetap saja, siangnya diserang, malamnya sawah saya yang diserang hama tikus," kata Solikin sembari terlihat kesal, Senin (16/09).

Senada dengan Solikin, Prapto petani padi di Desa Candipuro mengatakan hal yang sama. Kata dia, semua obat-obatan untuk menyerang hama tikus sudah dicoba.

"Hasilnya sama saja, bukannya berkurang, malamnya tikus semakin banyak menyerang laham padi saya," katanya.

Untuk diketahui, setidaknya 400 hektar lahan padi dan jagung diserang hama tikus, diantaranya 350 hektar lahan padi dan 50 hektar lahan jagung.