
Pemerintah Hentikan Distribusi Beras SPHP, Petani Lumajang Sambut Positif Pertanian
Info Lumajang - Pemerintah sementara menghentikan kebijakan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilakukan oleh pihak Bulog sejak 7 Februari 2025 lalu, petani Lumajang menyambut baik kebijakan tersebut.
Langkah ini diambil sesuai dengan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI yang berguna untuk mendorong hasil penyerapan panen raya dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Kebijakan tersebut tidak hanya memberikan dampak positif bagi para petani lokal, namun juga menyebabkan penurunan harga beras di pasar dunia. Untuk memastikan kebijakan ini, alih fungsi lahan dilarang agar hasil panen dapat meningkat.
Analis Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Lumajang, Ika Wahyuni Hariyanti menjelaskan bahwa penyetopan distribusi beras dilakukan agar bisa lebih fokus menyerap hasil panen petani Lumajang. Selain itu, juga bisa menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani selama panen raya.
Masyarakat Lumajang diimbau untuk beralih ke beras lokal yang berjenis medium hingga premium. Selain mendukung petani lokal, langkah ini juga dapat membantu dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.
"Hanya dengan membeli beras lokal, masyarakat Lumajang tidak hanya mendapatkan kualitas yang baik, tetapi juga membantu dalam memperkuat ketahanan pangan daerah serta meningkatkan kesejahteraan petani," tandasnya, Kamis (20/02).
Kebijakan ini sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena beras SPHP dikenal jauh lebih murah. Pemerintah meyakini dalam jangka panjang kebijakan ini akan memberikan manfaat besar bagi petani dan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.