Warga Desa Jenggrong Ranuyoso saat melihat sumber air yang menyusut. Foto: Info Lumajang/Istimewa

Kekeringan Meluas di Lumajang, BPBD Siapkan Tindakan Darurat dan Pasokan Air Bersih

Kekeringan di Lumajang terus meluas, dengan 213 titik kekeringan terkonfirmasi hingga saat ini. Meskipun jumlah pastinya belum diketahui, BPBD Lumajang melaporkan peningkatan jumlah desa terdampak kekeringan, terutama di tujuh kecamatan.

Kondisi ini disebabkan oleh puncak musim kemarau dan masih adanya kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah.

Keadaan ini membuat masa tanggap darurat kekeringan yang awalnya ditetapkan hingga akhir November 2024 berpotensi diperpanjang.

"Hingga sekarang hujan belum turun, membuat potensi kebakaran hutan dan lahan masih ada. Sehingga kami tetap melakukan masa tanggap darurat kekeringan hingga November. Kalau kondisi di lapangan belum hujan ya kita perpanjang," ungkap Patria Dwi Hastiadi, Kalaksa BPBD Lumajang, Kamis 17 Oktober 2024.

Suhu udara panas yang meningkat belakangan ini juga diyakini menjadi salah satu faktor penyebab bertambahnya laporan kekeringan.

Untuk mengatasi situasi ini, BPBD Lumajang terus berupaya menyediakan pasokan air bersih bagi wilayah terdampak. Dropping air bersih secara rutin dilakukan petugas untuk menjangkau wilayah yang mengalami krisis air bersih.

Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan dan membantu mereka bertahan hingga musim hujan tiba.