Trail running, opsi sport tourism di wisata B-29 Argosari. Foto: Ade Darmawan/Visit Lumajang

Trail Run Puncak B-29 Argosari Lumajang, Opsi Olahraga Menantang di Kaki Mahameru

Yang Perlu Diperhatikan Saat Trail Run ke Puncak B-29 Argosari Lumajang

Berbeda dengan lari di jalan raya atau lintasan lari yang biasa, trail running menawarkan pengalaman yang lebih alami dan menantang karena peserta harus melewati berbagai medan seperti tanah berbatu, jalur tanah, bebatuan, dan mungkin juga melewati sungai atau daerah dengan kemiringan yang curam.

Selain itu, olahraga lari wisata (sport tourism) satu ini juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang baik, termasuk peningkatan kekuatan otot, daya tahan, dan keterampilan keseimbangan. Mengingat trek ke Puncak B-29 yang curam dan naik turun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Para pelari trail umumnya menggunakan perlengkapan khusus seperti sepatu trail yang dirancang untuk menangani medan yang beragam, dan seringkali membawa perlengkapan keselamatan tambahan seperti pencahayaan, penunjuk jalan, dan perlengkapan pertolongan pertama.

Mengingat Desa Argosari di Kecamatan Senduro masuk di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Visiters perlu ingat untuk tetap menjaga kelestarian alamnya. Sebagai destinasi wisata yang kental dengan nuansa adat Tengger, perlu juga untuk menjaga kesopanan di sini.

Di Puncak B-29 ada beberapa punden yang dianggap suci oleh warga Tengger, kawasan suci yang kerap dilakukan upacara adat dan dipenuhi sesaji. So, jangan sembarangan kencing atau meludah di spot ini ya, untuk menghormati leluhur kita.

Trail running dapat dilakukan sebagai kegiatan kelompok atau dalam kompetisi formal seperti trail races. Ada berbagai jarak dan tingkat kesulitan yang tersedia untuk peserta trail running. FYI di Lumajang juga ada komunitas lari yang eksis seperti Kayu Kapri.

Setelah finish di Puncak B-29, pelari dapat beristirahat sepuasnya di rest area atas, tepat di bawah puncak. Banyak warung di sini yang menjual beragam makanan dan minuman untuk disantap sebelum pelari kembali menuruni bukit ke tempat kendaraan diparkir.