Salah satu kesenian di Piodalan Pura MGSA. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Mengenal Topeng Dedari, Harta Pusaka Hindu Bali Buatan Seniman Lumajang dari Lereng Semeru

Topeng Dedari Asli Hanya Dikeluarkan 10 Tahun Sekali

Kemudian beberapa orang membangunkan dan memasangkan hiasan kepalanya, lalu gadis-gadis dalam keadaan tidak sadar ini, dibawa ke tempat untuk melakukan ritual tari.

"Tari topeng yang kami sakralkan di Bali, topeng keramat ini dibuat perkiraan di abad ke-9 oleh seorang seniman Lumajang di bawah lereng Gunung Semeru, namanya Ki Lampor," kata mantan wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, atau biasa disebut Cok Ace, Kamis 18 Juli lalu.

Dalam sebuah sejarah yang melegenda, kata Cok Ace, tertulis kisah Raja Kadiri yang mendapatkan perintah dari Ida Hyang Pasupati yang berkuasa di Gunung Semeru untuk membuat 7 buah Topeng Dedari, yang terbuat dari kayu Jorjenar atau Kemuning.

Setelah berhasil dibuat, topeng tersebut diberikan kepada para Dewata Gunung Semeru. Selama 42 hari Bhatara di Gunung Semeru merasa puas sehingga topeng tersebut dikirim.

Menurutnya, gerakan tari Sang Hyang Dedari itu diciptakan oleh l Dewa Agung Anom Karna yang terinspirasi dari mimpi dalam yoga semadinya.

Dalam setiap gerak yang diperagakan, terdapat gambaran atau lukisan bidadari yang sedang menari di kahyangan.

"Sedangkan gerakan dalam tari Legong Ratu Dedari melukiskan gerakan bidadari yang sedang menari-nari di kahyangan. Tarian ini diiringi oleh gamelan Semar Pegulingan, yang diberi nama Tabuh Subandar," imbuhnya.