Warga Paarujambe saat berebut jolen (14/07). Foto: Istimewa/David

Wujud Rasa Syukur, Warga Desa Pasrujambe Lumajang Gelar Tradisi Jolen

Memasuki bulan Muharram, Minggu 14 Juli 2024, warga Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang menggelar tradisi jolen atau sedekah hasil bumi sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan.

Warga Pasrujambe sangat antusias mengikuti acara ini. Sebanyak 135 jolen atau hasil bumi dibentuk menjadi beragam bangunan, seperti rumah tradisional, pendopo, hingga patung ratu pantai selatan.

"Kalau dari jumlah pendaftar yang masuk itu jumlahnya ada sekitar 135 tumpeng atau jolen. Ada 100 RT RW dan beberapa lembaga juga mengikuti acara ini," ujar Kepala Desa Pasrujambe, Sugianto.

Jolen diarak keliling desa mulai dari Balai Desa Pasrujambe menuju lapangan, kemudian dinilai oleh juri. Hiasan hasil bumi yang memiliki bentuk paling unik adalah pemenangnya.

Puncak acara diawali dengan doa bersama untuk keselamatan desa dan hasil panen. Selanjutnya, jolen dibagikan ke warga dengan cara berebut. Penduduk setempat meyakini, bahwa mengarak dan berebut jolen bisa membawa berkah bagi pertanian hasil bumi.

"Acara selamatan desa, ruwatan desa, atau sedekah bumi banyak namanya memang. Ini menjadi wujud rasa syukur dan terima kasih masyarakat kepada Tuhan karena dijauhkan dari musibah dan bala," lanjut Sugianto.

Tradisi Jolen atau sedekah hasil bumi ini merupakan tradisi tahunan di Desa Pasrujambe. Tidak hanya menjadi tradisi turun menurun, tradisi ini juga menjadi momentum untuk mempererat rasa persatuan dan syukur masyarakat atas limpahan karunia alam.