Aipda Mujiono saat beraktivitas di kandang puyuh. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Kisah Polisi di Lumajang Sukses Jadi Peternak Burung Puyuh Petelur, Omzet Puluhan Juta Sebulan

Menjadi seorang polisi sekaligus menekuni profesi sebagai peternak tak banyak dijumpai saat ini. Sukses menjadi peternak unggas di tengah tugas sebagai abdi negara patut menjadi inspirasi.

Aipda Mujiono, anggota Polri yang berdinas di Polsek Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sukses menekuni pekerjaan sampingan sebagai peternak burung puyuh petelur. Beternak merupakan pekerjaan yang tak banyak menjadi pilihan ketika sudah menjadi seorang anggota Polri.

Mujiono mengaku, sudah 2 tahun telah menekuni profesi sebagai peternak tersebut. Hal itu dilakukannya saat melihat ada peluang berbisnis di tengah kesibukan dan waktu luangnya sebagai polisi.

Setiap pagi sore sebelum dan selepas dinas, Mujiono selalu menyempatkan diri untuk mengecek kandang ternaknya di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang. Setiap hari, ia dibantu seorang anak kandang mengurus ribuan ekor ternak burung puyuh. Mulai membersihkan kandang, memberi pakan ternak hingga memanen telur.

"Mencari pendapatan di luar dinas, saya menemukan relasi burung puyuh dan ternyata cocok bisa menghasilkan (uang). Saya beternak burung puyuh petelur. Hingga kini, ada kurang lebih 5.000 ekor burung puyuh," kata Mujiono.

Mujiono mengaku pendapatan dari beternak unggas ini cukup menjanjikan. Dalam sehari ia mengaku bisa memanen hingga 45 kilogram telur puyuh dari kandang ternaknya. Atau, bila dirupiahkan omzet dalam sebulan hingga 30-40 juta.

"Lumayan besar hasilnya. Kandang saya ini kapasitas ada 5.000 ekor, setiap hari bisa kurang lebih 45 kilogram. Untuk memasarkan telur hasil panen bekerjasama dengan toko atau pedagang tengkulak, permintaan stok telur puyuh sejauh ini cukup stabil," tandasnya.